Dari Empat Jenis Babat Sapi, Cuma Tiga Yang Umum Diolah Menjadi Hidangan Lezat

Babat adalah daging yang berasal dari jeroan hewan, biasanya lambung sapi, yang diolah dan disantap sebagai lauk atau sebagai bagian dari masakan lain, misalnya soto babat, nasi goreng babat dan sebagainya. Teksturnya kenyal dan memiliki citarasa tersendiri, oleh sebab itu banyak yang menyukainya. Ada empat jenis babat sapi yang ternyata memiliki tekstur berbeda-beda. 

Dari empat jenis babat sapi, ada tiga jenis yang biasanya diolah menjadi hidangan yaitu:

 

1. BABAT RUMEN

Disebut dengan babat handuk. merupakan lapisan lambung yang pertama dan berukuran besar. Berbentuk pipih serta halus seperti handuk. Dilansir dari Masterchef, Biasanya jenis babat ini diolah menjadi campuran nasi goreng yang lezat.

 

2. BABAT RETIKULUM

Umum dikenal sebagai babat sarang lebah. Menurut Live Strong, babat sarang lebah memiliki tekstur yang lebih lembut dari babat handuk, dengan celah mirip sarang lebah. Babat jenis ini rasanya yang empuk, dengan kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan jeroan sapi lainnya. Babat jenis ini biasanya diolah menjadi soto atau gulai.

 

3. BABAT OMASUM

Atau babat buku merupakan lapisan ketiga dari lambung sapi. Dengan tekstur yang unik, perpaduan antara babat handuk dan babat sarang lebah yang tebal dibagian dalam namun tipis dan lembut dibagian lembarannya. Babat buku biasanya diolah dengan cara diungkep dan dimasak dengan cara digoreng. Disajikan dengan sambal terasi merah pedas dan nasi putih.

 

4. BABAT ABOMSUM

Merupakan lapisan keempat dari lambung sapi yang paling berlemak, menurut  Healthline. Teksturnya kenyal dan rasanya bervariasi dari yang kuat hingga lembut. Inilah jenis babat yang jarang diolah menjadi masakan.

 

Sumber: kompas.com

 

Investasi Sapi Perah Jenis Apa Yang Paling Populer di Indonesia?

Investasi sapi perah banyak dilakukan oleh orang di Indonesia sejak dahulu kala. Namun, jika berbicara mengenai sapi perah, bisa dibilang bahwa tidak ada sapi lokal yang benar benar memiliki karakter sebagai sapi perah. Perkenalan masyarakat Indonesia terhdap sapi perah berawal pada abad 18, yaitu pada masa kolonial Belanda yang mendatangkan sapi perah jenis FH atau ‘Friesien Holstein’. Baca selengkapnya...

Aneka Jenis Konstruksi Bangunan Kandang Sesuai Kondisi Fisiologis Sapi

Hewan ternak seperti sapi perah perlu diberi tempat tinggal sesuai dengan kebutuhannya. Sapi-sapi tersebut tidak bisa ditempatkan dalam satu jenis konstruksi bangunan kandang yang sama karena akan memengaruhi kesehatannya. Perkembangan teknologi saat ini memiliki peran penting bagi para peternak. Di Negara maju, penerapan pola beternak modern memperlihatkan hasil yang signifikan. Berbeda dengan cara ternak sapi perah tradisional yang pada akhirnya kalah bersaing di pasar global. Baca selengkapnya...

Teknologi Kandang Terapung Untuk Sapi Perah

Minke van Wingerden, seorang pengusaha dari Belanda, memiliki ide yang agak tidak biasa. Ia tertarik untuk mengembangkan teknologi di bidang peternakan berupa kandang yang mengapung di sungai. Uniknya gagasannya didapat setelah mengalami musibah yang luar biasa. Pada tahun 2012, Minke bersama rekannya yang sedang mengerjakan proyek di New York, dihantam badai Sandy yang mengakibatkan banjir besar. Selama 2 hari, mereka tidak mendapatkan makanan segar karena jalur transportasinya terputus. Baca selengkapnya...