Wayang kulit dibuat dari bahan kulit sapi yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, per buah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan peralatan khusus terbuat dari besi berujung runcing untuk membuat berbagai bentuk dan lubang ukiran.
Ada dua jenis bahan baku kulit yang digunakan oleh para perajin wayang kulit yaitu kulit sapi dan kulit kerbau. Ada beberapa kekurangan dan kelebihan dari dua jenis kulit tersebut.
Kulit kerbau tidak akan berubah bentuk meski cuaca sedang panas atau dingin.Sementara wayang berbahan kulit sapi akan berubah bentuk, khususnya saat cuaca sedang terik. Wayang dari kulit sapi akan tergulung. Namun meski tergulung, wayang bisa kembali pada bentuk semula jika ditekan dengan alat pres.
Karena kelebihan tersebut, harga kulit kerbau menjadi lebih mahal. Hitungannya bukan per lembar melainkan per kilogram. Satu kilogram kulit kerbau dihargai Rp 100.000. Sedangkan untuk kulit sapi kisaran harga ada dibawahnya.
Dari selembar kulit, perajin bisa memproduksi sekitar 10 wayang berukuran besar. Untuk harganya, wayang dari kulit sapi dengan pahatan standar, berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta. Sementara untuk wayang yang sama tapi berbahan kulit kerbau, dipatok harga antara Rp 1,7 juta hingga Rp 3,5 juta.
Kulit untuk bahan baku wayang, tidak bisa menggunakan kulit yang berasal dari sapi atau kerbau yang baru dipotong. Perlu melalui beberapa proses, agar siap untuk dibentuk, yaitu kulit direndam air biasa, dibentangkan, dijemur, kemudian baru dikerok dan dipotong sesuai kebutuhan.