Gara-gara Corona, Makanan Lawas Ini Dipopulerkan Kembali Sebagai Bentuk Kepedulian Kepada Nasib Peternak Sapi

Virus corona jenis baru atau disebut Covid-19 masih menjadi topik perbincangan panas hingga saat ini. Hal ini menyusul wabah tersebut telah menjangkiti lebih dari separuh negara di dunia. Seperti diketahui, virus tersebut pertama kali ditemukan di Wuhan, Hubei, China dan kemudian menyebar ke daerah dan bahkan negara lain. Indonesia pun tak luput dari paparan virus tersebut. Demikian pula, Jepang yang notabene-nya merupakan tetangga China.

Di Negeri Sakura kekhawatiran akan virus corona membuat masyarakat juga melakukan panic buying alias membeli barang dalam jumlah besar sebagaimana di banyak negara lainnya.

Di Indonesia, kekhawatiran akan penyebaran corona membuat masyarakat memborong bahan makanan juga beberapa produk seperti masker dan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer. Namun, lain halnya dengan di Jepang, yang mana masyarakat melakukan pembelian dalam jumlah besar berupa susu sapi. Ada alasan di balik langkah para warga dari negara yang dikenal memiliki sistem transportasi canggih itu untuk memborong pasokan susu sapi.

Usut punya usut, hal ini rupanya dilatarbelakangi upaya ingin membantu para peternak. Tersiar desas-desus jika peternak sapi bakal kehilangan pekerjaannya, karena susu sapi yang dihasilkan tak akan laku menyusul wabah corona. Oleh karena itu, masyarakat pun beramai-ramai membeli susu sapi.

Akhirnya, bergalon-galon susu yang sebenarnya tidak diketahui peruntukannya pun akhirnya menjadi masalah. Lantaran inilah, sebagaimana dilaporkan Vice US, masyarakat dari Negeri Matahari Terbit itu akhirnya malahan membuat kudapan yang berasal dari resep tua alias kuno. Makanan itu bernama su yang ditengarai merupakan resep lawasn berusia kurang lebih seribu tahun.

Konon, makanan berbentuk keju itu hadir sebagai makanan mewah. Makanan ini sendiri muncul sejak periode Asuka, sekitar tahun 538 hingga 710 Masehi hingga masa Heian pada tahun 795 hingga 1185 Masehi. Su pun disebut-sebut sebagai sajian pertama dari susu pertama di negara yang tercatat pernah menduduki Indonesia itu. Sebagai hidangan mewah, Su konon kerap menjadi hadiah bagi para kaisar. Selain itu, Su juga kabarnya dulu dikonsumsi terkait pengobatan tertentu atau sekedar hanya sebagai hidangan penutup saja.

Tak ada resep persis untuk membuat makanan ini, sebagaimana disebut SoraNews24. Meski demikian, masih merujuk pada sumber itu, bahwa sebuah buku yang selesai ditulis pada tahun 927 Masehi, memuat aturan pemerintah dan juga menjelaskan persiapan pembuatan makanan itu.

Kendati tak ada resep pakemnya, tetapi su pada dasarnya dibuat dengan memasak 18 liter susu hingga menyisakannya tinggal 1,8 liter saja. Penyusutan cairan yang sangat banyak itu, menghasilkan tekstur susu yang padat dan keras, sehingga bisa dipotong. Potongan susu inilah yang kemudian dikonsumsi.

Dikabarkan pula bahwa salah satu reporter SoraNews24 bernama Idate Ayaka membuat su versinya sendiri. Ia mengacu pada rasa yang pernah dicicipinya saat di sebuah museum. Oleh karena sudah mencobanya sendiri su lawas, ia pun bisa menakar apakah rasa su versinya itu sudah mendekati su lama yang pernah dicobanya atau belum.

Melalui unggahan di media sosial, ia mengungkapkan pernah ada bangsawan dari era Heian meninggal karena diabetes yang disebabkan terlalu banyak mengonsumsi su. Ini mengindikasikan jika su memiliki rasa manis yang begitu pekat.

Sejarah Sapi Belgian Blue yang Jadi Harapan Swasembada Daging

Sejarah Sapi Belgian Blue tak jauh berbeda dari kisah pembiakan wagyu, sapi yang sangat terkenal dari Jepang. Bedanya, jika wagyu tenar berkat kandungan lemak putih atau marblingnya, maka Sapi Belgia ternar berkat otot menonjol bak binaragawan. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...

Memilih Model Kandang Sapi Perah Yang Cocok Dengan Cuaca Di Indonesia

Akhir-akhir ini, cuaca di Indonesia semakin gerah. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut secara meteorologis disebabkan suhu udara yang meningkat disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Berdasarkan pencatatan meteorologis yang dilakukan BMKG, suhu tertinggi terjadi di Sentani, Papua. Baca selengkapnya...

Berapa Jumlah Pakan Yang Harus Diberikan Untuk Sapi Dengan Berat 200 Kg?

Seorang peternak sapi wajib mengetahui jenis pakan sapi potong ternak yang paling tepat, tidak hanya dari segi harga, tapi juga bisa menghitung nutrisi dengan mempertimbangkan kebutuhan dari ternak yang dipeliharanya. Empat kunci penting dalam menyusun ransum ternak, yaitu bahan bakunya mudah diperoleh, bahan pakan bervariasi, disukai oleh ternak, dan harganya juga terjangkau. Baca selengkapnya...