RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Garam Untuk Sapi Sembalun

Garam adalah  sumber mineral esensial natrium dan khlor untuk ternak. Mineral tersebut tidak disimpan dalam tubuh sapi karena sebagian besarnya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak. Mineral seperti garam tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh ternak, akan tetapi di dapat dari luar. Hal itulah yang menyebabkan garam untuk pakan ternak perlu disediakan bagi setiap ternak, yaitu agar ternak mendapatkan mineral yang cukup.

Oleh sebab itu, peternak harus menyediakan garam untuk ternak  termasuk di Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seminggu sekali, pemilik sapi akan membawakan air garam untuk mereka, karena selain butuh mineral, sapi gunung suka sekali  air garam.

Jika berjalan-jalan  ke area perbukitan di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB, anda akan disambut oleh  ternak sapi. Saat masuk ke desa pun, sayup-sayup suara sapi bersahut-sahutan, yang berasal dari  sapi-sapi Sembalun.

Sapi adalah Sembalun adalah sapi gunung, yang sejak jaman  dulu tidak pernah di kandangkan, namun dibiarkan untuk mencari makan sendiri di perbukitan. Saking uniknya, sapi Sembalun kini menjadi obyek wisata yang disenangi oleh turis. Khususnya atraksi pemanggilan sapi.

"Yeeeemaaaaaa," begitulah cara peternak memanggil kawanan sapinya. Segera setelah mendengar ini, sapi-sapi akan berjalan mendekati sang pemilik. Disini, bukan peternak yang mencari sapi, tapi sapi-sapinya lah yang menghampiri tuannya. Misalnya, ada seribu sapi di tempat itu, tapi si peternak hanya punya 100 sapi. Begitu dipanggil dengan cara tadi, hanya 100 sapi miliknyalah yang  kan datang menghampiri.

Sembalun sangatlah luas. Lantas bagaimana peternak tau ke mana sapi-sapi miliknya pergi? Cukup datang ke tempat di mana dia melepas sapinya,maka di tempat itulah sapinya akan datang kembali.

Keunikan lain dari sifat sapi ini akan terlihat ketika sang peternak meninggal. Selama hidupnya, keluarga sang peternak haruslah ikut datang merawat sapi, sehingga sapi-sapi tersebut mengenal keluarga peternaknya. Jika keluarga tidak pernah ikut merawat, maka sapi-sapi ini akan jadi sapi liar. Mereka tidak akan mau dipanggil oleh keluarga peternaknya, karena tidak mengenalnya.